IP atau Internet Protokol diciptakan pada tahun 70 an dan digunakan untuk standar komunikasi pada jaringan komputer yang berjalan dengan sitem operasi UNIX. Saat ini IP sudah menjadi standar yang digunakan pada sistem operasi jaringan yang ada saat ini untuk dapat terkoneksi ke internet. IP yang digunakan secara luas ini adalah Ipv4 atau IP versi 4.
Sebuah versi 4 memiliki panjang 4 byte (32 bit), untuk memudahkan pembacaa, IP ditulis dalam bentuk desimal dengan tiap-tiap byte dipisahkan dengan tanda titik. Satu byte tersebut disebut oktet. Perhatikan contoh sebuah alamat IP berikut:
00001010 00000000 00000000 00000001
akan ditulis menjadi
10.0.0.1
Oleh karena setiap oktet terdiri dari 8 bit, maka setiap oktet dapat memiliki nilai antara 0 sampai 255 karena itu alamat IP dapat bernilai mulai dari 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255 yang jika dihitung akan dapat membuat 4.294.967.296 alamat unik.
Seiring dengan perkembangan internet, peralatan yang terkoneksi ke internet pun menjadi semakin banyak, hal ini menimbulkan masalah karena keterbatasan jumlah alamat IP di atas yang menurut para ahli sebentar lagi akan habis terpakai.
Apalagi pada masa yang akan datang, semua peralatan elektronik seperti handphone dan PDA diramalkan akan memiliki kemampuan untuk terhubung jaringan sehingga kebutuhan akan alamat IP akan menjadi jauh semakin besar.
Untuk memecahakn masalah di atas, diciptakan Ipv6 atau IP versi 6 yang saat ini mulai banyak digunakan meskipun statusnya sebagian besar masih percobaan.
Saat ini di internet berjalan dua versi IP tersebut, sebagian besar jaringan masih menggunakan IP versi 4 atau Ipv4 dan beberapa jaringan yang digunakan untuk percobaan mulai menggunakan Ipv6. Pada saatnya nanti seluruh internet akan menggunakan Ipv6, tetapi peralihannya dilakukan secara bertahap.
Ipv6 memiliki panjang 16 byte (126 bit) sehingga dapat memiliki jumlah alamat IP sampai dengan 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456. Alamat Ipv 6 secara umum ditulis dengan bentuk sebagai berikut.
hhhh:hhhh:hhhh:hhhh:hhhh:hhhh:hhhh:hhhh
Dalam format dia tas, setiap byte dipisahkan oleh tanda titik dua dan masing-masing byte terdiri dari angka heksadesimal, sebuah contoh format Ipv6 adalah sebagai berikut.
E3D7:0000:0000:0000:51F4:9BC8:C0A8:6420
Dalam Ipv6 byte yang bernilai nol dapat dipersingkat dengan menghilangkannya sehingga alamat di atas dapat ditulis menjadi:
E3D7:51F4:9BC8:C0A8:6420
Sumber:
Prakoso, Samuel. 2005. Jaringan Komputer Linux. Yogyakarta: Andi
0 Response to "Pengenalan, perkembangan Ipv6 pada linux"
Post a Comment